Polusi udara baik yang berasal dari industri pabrik maupun rumah tangga dapat menyebabkan masalah kesehatan mata. Partikel-partikel polutan dalam udara dapat menyebabkan iritasi dan kerusakan pada mata.

Partikel PM2.5 adalah salah satu polutan yang berbahaya bagi kesehatan mata. Partikel ini sangatlah kecil dengan diameter kurang dari 2,5 mikrometer. Ukurannya yang sangat kecil membuatnya mudah sekali masuk ke dalam mata dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan mata.

Masalah Kesehatan Mata Akibat Polusi Udara

Partikel PM2.5 dapat menyebabkan berbagai masalah mata di antaranya:

• Peradangan dan iritasi mata termasuk mata merah, gatal, berair atau sensasi terbakar
• Sindrom mata kering yang biasanya disertai rasa kering dan sensasi berpasir pada mata, gatal, nyeri, penglihatan buram dan mata cepat lelah
• Glaukoma atau kondisi kerusakan saraf penglihatan yang bisa ditandai dengan gejala sensitif pada cahaya, penurunan kemampuan penglihatan, dan lain-lain
• Gangguan penglihatan jangka panjang seperti degenerasi makula terkait umur dan penyakit mata lainnya

Baca Juga: Cara Melindungi Diri saat Beraktivitas di Tengah Polusi Udara

Tips Menjaga Kesehatan Mata Dari Polusi

Polusi udara adalah masalah jangka panjang yang tak dapat diselesaikan dalam semalam saja. Sehingga risiko kerusakan mata akibat polusi udara tidak bisa secara signifikan dihindari, khususnya bila Anda tinggal di area dekat industri atau di kota besar dengan tingkat polusi udara yang tinggi.

Membilas mata

Alis, bulu mata dan kelopak mata memang dirancang untuk melindungi mata. Namun terkadang pasir, serpihan debu atau benda kecil lainnya bisa masuk ke dalam mata. Bila Anda sudah mencoba menyingkirkan partikel yang masuk mata dengan tisu atau kain bersih dan mata masih terasa gatal, Anda bisa membilas mata. Tindakan ini juga bisa dilakukan bila mata terkena cairan kimia.

Sebelum membilas mata Anda perlu mencuci tangan dengan sabun dan air bersih agar tidak meningkatkan risiko kontaminasi bakteri. Selanjutnya, ikuti langkah-langkah berikut:

• Mengisi mangkuk dengan air matang yang hangat suam-suam kuku dan tidak panas mendidih
• Membungkuk sambil menahan kelopak bawah mata dengan jari untuk memberikan ruang di antara kelopak mata atas dan bawah
• Menggunakan tangan yang bebas, arahkan air pada mata secara perlahan sehingga air mengalir bisa membilas kotoran dan partikel yang mungkin menempel di mata
• Lakukan selama beberapa saat

Baca Juga: 5 Jenis Penyakit yang Disebabkan Oleh Polusi Udara

Hindari menggosok mata terlalu keras

Hindari menggosok mata dengan tangan karena tindakan ini berisiko memperburuk iritasi atau masalah mata. Tekanan berlebih atau kuku yang kasar dapat mengakibatkan mata merah, gatal dan nyeri.

Selain itu, tangan sering terpapar bakteri dan kuman. Menggosok mata dengan tangan yang kotor berisiko memindahkan bakteri ke mata dan meningkatkan risiko infeksi seperti konjungtivitis.

Cegah mata kering

Polusi udara dapat menyebabkan mata kering. Menjaga hidrasi tubuh yang cukup dapat membantu mengurangi gejala mata kering. Hidrasi yang baik membantu tubuh memproduksi air mata yang cukup untuk menjaga kelembapan mata.

Selain itu, Anda bisa menggunakan pelembap atau penyaring udara di dalam ruangan, untuk melindungi mata dari lingkungan yang berasap dan berdebu. Anda juga bisa mengonsumsi makanan yang mengandung asam lemak omega-3, seperti ikan tuna, sarden atau salmon.

Menggunakan pelindung mata

Anda mungkin juga perlu mempertimbangkan menggunakan kacamata saat berada di lingkungan yang berdebu atau berangin. Menggunakan kacamata pelindung dengan sisi tertutup dapat membantu melindungi mata dari iritasi dan kekeringan.

Penting untuk diingat bahwa partikel PM2.5 tidak hanya berbahaya bagi kesehatan mata, tetapi juga bagi kesehatan umum tubuh. Konsultasikan dengan dokter apabila Anda sering kali batuk dan mengalami masalah tenggorokan, kesulitan bernapas, atau masalah mata kering dan gangguan mata yang tidak membaik walau sudah mendapatkan pengobatan.

Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi melalui aplikasi Ai Care yang bisa diunduh di Play Store ataupun App Store.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!